Ilustrasi Gambar |
Di suatu zaman, terdapat seorang raja penyembah berhala, Raja Darriyan Namanya. Suatu ketika Raja Darriyan telah membangun istana yang mewah. Di dalamnya ada berhala yang dihiasi berlian dan mutiara. Berhala tersebut diberi wangi wangian dari parfum. Di depan istana yang mewah itu, juga dibuat waduk dari tanah besar yang berisi bara api. Seluruh rakyatnya disuruh masuk ke istana tanpa terkecuali untuk menyembah berhala yang dibuatnya. Apabila ada yang menolak, maka rakyat akan dihukum dengan cara dilemparkan ke dalam waduk yang berisi bara api yang sangat besar.
Lalu Allah SWT mengutus Nabi Jirjis untuk mengakhiri kejahilan dan mengajak raja Darriyan untuk menyembah Allah SWT. Nabi Jirjis langsung menghadap sang raja dan berkata kepada raja: "Mengapa engkau menyembah berhala, padahal berhala tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak bisa memenuhi kebutuhanmu".
Raja Darriyan menjawab: "Semenjak aku menyembah berhala aku bisa memilki kerajaan dan hartaku bertambah dan berlimpah, lalu kamu apa yang telah kamu raih dengan menyembah Tuhanmu, kamu bahkan tidak mempunyai harta dan kemewahan seperti aku. Namun tidak sedikitpun kenikmatan yang kamu dapatkan".
Nabi Jirjis kembali berkata "Sesungguhnya nikmat dunia itu akan hilang ketika meninggal, dan Allah telah memberikanku nikmat akhirat di dalam surga kelak". Lalu terjadi debat yang panjang di antaranya. Akhirnya raja Darriyan menjadi marah, karena kalah dalam debat tersebut. Kemudian ia menyuruh prajuritnya untuk membunuh Nabi Jirjis. Sang raja lalu menyuruh ajudannya untuk mendidihkan air dalam sebuah panci besar lalu mengalirkannya ke tubuh Nabi Jirjis.
Seketika itu , tubuh Nabi Jirjis langsung meleleh hebat. Tak cukup sampai di situ, raja menyuruh prajuritnya untuk menyisir tubuh Nabi Jirjis dengan sisir yang berasal dari besi hingga tak tersisa sejengkalpun daging dari tubuh Nabi Jirjis, kecuali tulangtulangnya.
Lalu Allah SWT menghidupkan kembali Nabi Jirjis dan mengembalikan bentuknya seperti sempurna. Kemudian Nabi Jirjis menyeru kepada raja dengan suaranya yang lantang.
"Hai kafir katakanlah tiada Tuhan selain Allah". Melihat langsung keajaiban itu, bukannya membuat raja menjadi luluh dan beriman. Tapi mala membuat saja semakin denda. Ia kembali menyiksa Nabi Jirjis dan raja memerintahkan prajuritnya agar mebawakan 6 paku besar. Lalu menancapkan 2 paku di kedua tangan Nabi Jirjis. Dan menancapkan 2 paku di kaki, 1 paku ditancapkan di kepala dan 1 paku lagi ditancapkan pada dada Nabi Jirjis.
Tubuh Nabi Jirjis penuh darah dan luka akibat paku paku yang ditancapkan di tubuhnya dan beliau pun langsung meninggal dunia. Lalu Allah mengutus malaikat untuk melepaskan paku-paku tersebut dari tubuh Nabi Jirjis. Nabi Jirjis pun hidup kembali dan tubuhnya kembali utuh seperti sediakala. Bekas luka yang mengalir di tubuh Nabi Jirjis hilang tak bersisa . Nabi Jirjis kembali berkata dengan suara yang lebih lantang.
“Hai kafir katakanlah tiada Tuhan selain Allah”.
Kedua kalinya raja marah dengan Nabi Jirjis. Ia memerintahkan prajuritnya untuk mendatangkan panci yang besar. Di dalam panci itu terdapat air yang sangat panas. Lalu Nabi Jirjis dilempar ke dalam panci tersebut. Seketika itu juga beliau meninggal dunia. Kesekian kalinya, dengan kuasa Allah SWT. Nabi Jirjis hidup kembali. Dan keluar dari kuali tersebut, ditubuhnya tak ada luka bakar sedikit pun.
Sang raja, menyiksa dan membunuh Nabi Jirjis sampai 70 kali. Namun Allah menghidupkannya kembali dengan kondisi tubuh seperti sedia kala. Ada pula pendapat yang meriwayatkan sampai 100 kali. Sang raja akhirnya menghentikan perbuatannya, lalu berkata kepada Nabi Jirjis.
“Saya punya permintaan kepadamu, jika engkau menuruti permintaanku maka aku pun akan menuruti permintaanmu”. Nabi Jirjis pun bertanya "Apa permintaanmu itu?" raja menjawab : "Aku ingin kau bersujud kepada berhala berhalaku 1 kali saja, nanti aku akan menuruti semua yang kau inginkan dan aku akan melakukan semua perintahmu, termasuk menyembah Tuhanmu".
Nabi Jirjis hanya terdiam dan tidak menjawab sepatah katapun. Sang raja lalu menganggap bahwa diamnya Nabi Jirjis adalah iya. Lalu sang raja berkata: “Hai Nabi Jirjis, aku telah menyiksamu dengan berbagai macam cara siksaan. Dan banyak menyakiti tubuhmu. bermalamlah di rumahku agar engkau dapat beristirahat malam ini”. Malamnya, Nabi Jirjis pun pergi ke istana raja Darriyan. Beliau lalu beristirahat dan melakukan salat terus menerus. Pada malam harinya, Nabi Jirjis membaca kitab Zabur hingga matahari terbit.
Saat beliau membaca kitab Zabur, ternyata bacaannya tak sengaja terdengar oleh istri raja dan membuat terpana dalam hatinya. Istri sang raja pun semalaman menangis sejadi jadinya. Lalu ia datang pada Nabi Jirjis untuk bertaubat dan memeluk islam. Ia melakukan hal ini diam diam tanpa sepengetahuan suaminya.
Pada esok pagi harinya, Nabi Jirjis keluar dari istana raja. Sang raja mengajak Nabi Jirjis ke tempat berhala berhalanya. Nabi Jirjis hanya diam dan tidak menjawab sepatah katapu. Raja menjadi jengkel, lalu memasukkan Nabi Jirjis ke rumah seorang perempuan tua di desa yang sama. Di dalam rumah perempuan tua itu ada seorang anak yang buta, tuli, dan bisu.
Di rumah itu, Nabi tidak diberi makan dan tidak boleh ada seorangpun yang memberinya makanan. Saat beliau mulai kelaparan, beliau melihat ada sebatang ranting di dalam rumah itu. Lalu Nabi Jirjis berdoa kepada Sang Pencipta. Lalu dari batang ranting itu tumbuh daun dan berbuah dengan buah yang beraneka macam. Ketika perempuan tua itu melihat kejadian tersebut, ia pun langsung mengucapkan syahadat dan meminta agar mendoakan anaknya agar sembuh.
Beliau pun bermunajat kepada Allah, agar Allah menyembuhkan anak laki laki itu. Nabi Jirjis lalu memanggil anak itu, “wahai anakku”. Anak laki laki itu menjawab “labaik ya nabiyullah”. Segera pergilah kamu ke tempat berhala berhala itu, dan katakan kepada mereka, Jirjis memanggilnya. Anak itu pun bergegas pergi dan masuk ke tempat berhala berhala itu yang jumlahnya ada 70. Lalu anak itu menyampaikan kepada berhala apa yang dipesankan oleh Nabi Jirjis.
Dengan MukjizatAllah SWT, berhala berhala tersebut berjalan menuju kepada Nabi Jirjis. Berhala berhala itu berjalan menggunakan kepalanya dibawah. Tak sengaja istri raja melihat berhala berhala itu berjalan. Lalu ia mengikuti arah tujuan berhala berhala itu. Sesampainya di depan Nabi Jirjis, lalu beliau melihat istri raja berada di belakang berhala berhala tersebut. Kemudian Nabi Jirjis menunjuk ke arah bumi dan menghentakkan kakinya.
Seketika itu juga bumi terbelah, berhala berhala yang ada di hadapannya jatuh tenggelam ke dalam perut bumi. Ketika istri raja melihat mukjizat Nabi Jirjis, maka ia pun langsung pergi ke istana. Dan berseru kepada rakyatnya, "Wahai penduduk negeriku kasihanilah kepada diri kalian, dan ikutilah ajaran Nabi Jirjis".
Sang raja terkejut mendengar ucapan istrinya, lalu raja berkata: “Sungguh aku sudah melihat sekian mukjizat, tapi aku tidak akan mempercayainya. Engkau hanya melihat 1 saja sudah langsung percaya padanya”.
Sang istri menjawab "Itu karena kamu adalah orang yang celaka. Sedangkan aku adalah orang yang beruntung".
Kemudian sang raja pun memerintahkan prajuritnya untuk membunuh istrinya. Di sisi yang lain, Nabi Jirjis bermunajat kepada Allah "Ya Allah saya telah merasakan gangguan orangorang kafir selama 70 tahun dan sudah tidak tersisa lagi kekuatan dan kemampuanku setelah hari ini, ya Allah maka berikanlah kepadaku rizki mati sahid dan azablah mereka".
Tidak lama kemudian datanglah beberapa prajurit istana kepada Nabi Jirjis. Lalu mereka menusukkan pedangnya ke tubuh Nabi Jirjis.
Nabi Jirjis pun meninggal dalam keadaan sahid. Setelah Nabi Jirjis terbunuh, terlihat api besar yang berkobar-kobar turun dari langit. Api tersebut lalu membakar istana sang raja hingga tak tersisa sedikitpun. Raja pun dan para pengikutnya mati dalam keadaan mengenaskan.