Daftar Progam HAQIN

Dampak Tidur Sore Menyebabkan Gila?

Ilustrasi gambar

Idealnya waktu tidur adalah malam hari. Tetapi tak jarang ada yang tidur di sore hari setelah ashar. Apakah hal tersebut dilarang dalam pandangan Islam? Jawabannya adalah ya, tidur setelah masuk waktu asar hukumnya dilarang.

Diriwayatkan dari Imam Abu Bakr, bahwasanya Imam Ahmad pernah mengatakan: “Makruh bagi seseorang yang tidur setelah ashar, karena dikhawatirkan membahayakan jiwanya.” Hadist tersebut menjelaskan jika seseorang terlalu sering tidur di sore hari akan beresiko membuat jiwa atau akalnya semakin buruk.

Sebab, pada waktu ini sangat berisiko mengurangi daya aktif akal. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami.

“Barang siapa tidur petang setelah waktu asar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan pada siapapun kecuali pada dirinya sendiri.”

Tidur di waktu sore hari kurang baik bagi kesehatan. Aisyah mengatakan, "Barang siapa tidur pada sore hari, dia akan gila dan ia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Tidur yang dilarang juga ialah sesudah fajar hingga matahari terbit. Nabi sangat benci tidur sebelum fajar dan waktu isya".

Dalil hukum tidur pada sore hari setelah asar diperkuat dengan pengalaman seorang yang diceritakan oleh Habib Zain bin Smith dalam kitab Fawaid al-Mukhtarah. Pernah ada seseorang yang menyimak penjelasan seorang pendakwah tentang resiko tidur setelah ashar. Akhirnya ia pun mencoba untuk tidur untuk membuktikan apakah benar tidur di waktu tersebut akan berisiko menjadikan orang itu sebagai orang gila.

Ia pun mencoba tidur sore setelah melaksanakan salat ashar, tidurnya tampak nyenyak hingga ia baru bangun saat waktu sudah menginjak separuh malam (dini hari). Setelah terbangun ia langsung bersegera pergi menuju rumah pendakwah tadi untuk berkomentar: “Engkau pernah berkata kalau tidur setelah ashar mengakibatkan gila atau hilangnya akal. Lihatlah aku, aku tidur sore setelah asar dan aku sama sekali tidak merasa gila,” kata orang tersebut.

Pendakwah tersebut menjawabnya dengan senyum dan tenang, “Apakah ada sifat orang gila yang melebihi hal ini. Kau datang menuju rumah seseorang pada saat malam dini hari disaat orang orang dalam keadaan tidur?”

Orang yang berkomentar tersebut diam seketika, ia membenarkan ucapan pendakwah tersebut dengan penuh rasa malu.