Ilustrasi gambar |
Dikisahkan mengenai seseorang penguasa dunia yaitu Syadad bin Ad yang mana ia telah membangun surga di dunia kurang lebih selama 300 tahun lamanya. Surga itu dibangun dengan maksud untuk menyamai dengan surga Allah SWT. Melansir melalui Qaf Media Channel, bahwa Syadad putra dari ‘Ad membangun Kota Dzat al Imad di Iram. Syadad adalah raja yang mempunyai pengaruh besar di seluruh dunia, tapi sayangnya ia penyembah bulan.
Kota Iram sendiri adalah salah satu kota yang kemegahannya tak bisa kalahkan dengan daerah apapun di bumi ini. Allah SWT berfirman dalam Al Quran "Dan Iram yang mempunyai tiang-tiang tinggi yang tidak pernah dibuat sebelumnya seperti itu dimanapun". Iram ini sangatlah indah, Allah SWT berfirman “jika tidak pernah dibuat seperti di negeri manapun.” Dapat disimpulkan kemegahan Burj Khalifa pun tidak setara dengan Kota Iram.
Kota Iram adalah salah satu proyek terbesar Syadad sebagai kota surga. Tetapi setelah membangunnya selama 300 tahun, bangunan itu tak ada seorang pun yang berhasil masuk ke dalamnya kecuali oleh satu orang. Syadad merupakan anak dari ‘Ad yang pertama. Ketika kekuasaanya semakin kuat dan bertambah luas. Ia juga memerangi raja-raja yang ada di seluruh bumi, membunuh raja raja mereka, untuk menguasai tanah dan rumah rumah mereka. Bahkan dia juga memegang kekuasaan dari timur hingga barat.
Di sisi lain, Syadad bin ‘Ad adalah orang yang kutu buku, ia sangat suka membaca termasuk kitab kitab terdahulu. Setiap kali ia membaca tentang gambaran surga, dirinya merasa takjub. Dalam hatinya terpikirkan untuk membuat surga semacam itu di dunia. Lalu, Syadad memerintahkan salah seorang menterinya untuk mengumpulkan orang orang pintar dan seluruh arsitek. Syadad menyuruh bawahannya untuk mencarikan tanah yang strategis untuk proyek besar yang telah ia rencanakan. Syadad ingin para Menteri ikut berkontribusi untuk membangun surga yang besar untuknya.
Berangkatlah Syadad beserta menteri dan pasukannya yang hebat hebat itu. Mereka menyusuri seluruh pelosok bumi hingga akhirnya mereka sampai kesuatu daerah yang ada di pinggir Yaman. Disanalah mereka menemukan tanah yang sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan Syadad bin ‘Ad. Mereka berdiskusi lalu mengatur dan membaginya menjadi empat sisi. Lingkaran tanah tersebut berukuran 12.176 km. Di setiap sisi tanah itu berukuran sepuluh farsakh.
Para pekerja bangunan mulai menggali pondasi kota yang akan dijadikan sebagai surga dunia itu, di sana mereka mendirikan pagar dari batu alam yang diberi lukisan yang memiliki seni yang sangat indah, ketika pinggiran kota nya telah selesai mereka kerjakan. Lalu mereka memberitahu kepada Syadad bin ‘Ad.
Saat itu, untuk membuat bangunan itu terlihat mewah dibutuhkannya emas dan perak sebagai lapisan bangunan agar mirip dengan gambaran surga, Syadad memerintahkan prajuritmya untuk mengumpulkan semua emas dan perak serta batu-batu pertama dan mutiara yang dimiliki oleh setiap orang di muka bumi. Bahkan Syadad mengatakan bagi siapapun yang melawan harus orang tersebut harus dibunuh. Syadad berkata, “Tahukah kalian bahwasanya aku telah menguasai dunia ini seluruhnya?” Para Menteri pun menjawab, “Tahu raja.” Syadad berkata, Aku ingin kalian membantuku untuk membuat semua bangunan ini dengan emas, perak, permata, mutiara, yakut, minyak kesturi, kafur, zafaron, dan perhiasan-perhiasan indah lainnya.”
Pembangunan tersebut sangat lama yaitu membutuhkan waktu 300 tahun. Setelah pembangunannya telah selesai, raja Syadad memerintahkan kepada para menteri, dan prajuritnya untuk memindahkan perabot perabot dan wadah wadah yang megah ke istana megahnya. Perintah Syadad itu mereka kerjakan selama sepuluh tahun. Setelah mereka selesai membawakan segala alat alat kerajaan, Raja Syadad, beserta seluruh wanitanya, pelayannya, menteri, pelayan beserta wanita-wanitanya, dan seluruh bawahannya, berangkat menuju kota itu dengan menunggangi tunggangan yang memiliki pelana dari emas seluruhnya hasil tangan para arsiteknya.
Ketika Syadad beserta rombongannya sampai ke gerbang pintu kota itu, dan Syadad ingin masuk ke istananya terlebih dahulu, Namun ada satu malaikat yang diutus oleh Allah SWT. kepada Syadad. Malaikat itu berkata, “Wahai Syadad, jika engkau mengakui Allah sebagai tuhanmu, maka aku akan mempersilahkanmu untuk masuk. Tetapi, jika kau tidak mau mengakui Allah, maka pada saat ini juga aku akan menagmbil ruhmu.”
Mendengar itu, Syadad menolaknya mentah mentah, ia kafir dan mendurhakainya. Oleh karena itu, malaikat itu berteriak kepada Syadad dan rombongannya dengan sekali teriakan sehingga mereka semuanya mati. Akhirnya, tidak ada seorang pun dari mereka yang masuk ke kota itu. Wahab bin Munabbih mengatakan, di muka bumi tidak pernah ada sebuah kota yang seperti kota itu.
Allah berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,” (Surahal-Fajr [89]: 6-8).