Daftar Progam HAQIN

I'm Moody, Bisakah Menghafal Al Qur'an?

Ilustrasi

Menghafal Al-Qur’an merupakan sebuah amalan yang sangat istimewa, para Sahabat di zaman dahulu senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai amalan utama sebelum hal lainnya. Hal ini dikarenakan ganjaran yang amat menggiurkan disisi manusia, diantaranya yaitu:

1.  Menjadi Sebaik-baik Manusia

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)

2. Menjadi Syafa’at

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

اقْرَأُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an.” (HR Muslim)

3. Diberi Mahkota dan Pakaian Kemuliaan

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

“Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafizh Al-Qur’an mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi,“Ya Allah, tambahkan untuknya.”Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafizh Qur’an, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca.” (HR At-Tirmidzi)

4. Derajat tinggi di Surga.

Semakin banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang akan didapatkan di surga kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآن اِقْرَأ وَارْتَقِ، وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّل فِيْ الدُنْيَا، فَإِنَّ مَنْزلكَ عِنْدَ آخِر آية تَقْرَؤُهَا

“Akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca.” (HR Abu Daud)

Demikian beberapa keutamaan bagi mereka yang menghafal Al-Qur’an. Dan ternyata tak hanya berhenti pada beberapa poin diatas, masih banyak lagi hadits yang menerangkan balasan bagi Ahlul Qur’an.

Namun, Sahabat.. masihkah ada diantara kita yang enggan menghafalkan Al-Quran karena alasan malas, moody dan belum sempat? Padahal Allah telah memberitakan dengan jelas bahwa Al-Qur’an ini mudah untuk dipelajari dan dihafalkan.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar :17, 22, 32, 40)

Allah sampai mengulang firman-Nya empat kali, loh Sahabat! Sebelum kita menilai diri kita tak mampu untuk menghafalkan Al-Qur’an, maka sungguh Allah telah jauh lebih dulu mengisyaratkan perihal kemudahan Al-Quran itu sendiri bagi manusia. Kita mau jadi golongan yang mana?

Bahkan Allah berfirman bahwa Al-Qur’an datang bukan agar membuat kita kesusahan.

مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah” (QS.Thaha:2)


Sulit Menghafal Karena Moody?

Sahabat, terkadang diantara kita ada yang merasa kesulitan menghafalkan Al-Qur’an. Salah satu penyebabnya adalah Moody. Apa, sih Moody itu? Moody adalah salah satu karakter dimana perasaan seseorang mudah naik dan turun secara drastis dan tiba-tiba. Misalnya, sedang dalam keadaan senang dan bahagia tiba-tiba langsung berubah menjadi amat sedih dan kecewa sampai putus asa. Hal ini cukup mengganggu keberlangsungan aktivitas seseorang termasuk menghafal Al-Qur’an.

Pertanyaannya, apakah Moody menghambat proses menghafal Al-Qur’an? Jawabannya adalah TIDAK! Sama sekali tidak. Dengan catatan apabila kita sendiri tidak mengizinkan hal itu dapat terjadi. Mengapa demikian? Karena kita yang memiliki kuasa atas apa yang akan kita lakukan tidak. Yang menjadi faktor paling utama adalah keinginan dan kesungguhan.

Pernahkah Sahabat mendengar istilah First Hardest? Percobaan pertama yang biasanya niscaya dengan kesulitan. Hal ini dapat kita analogikan dengan jalan setapak di dalam hutan dengan tanah yang tidak ditumbuhi rumput, sementara rumput-rumput liar tumbuh subur di kiri dan kanan jalan setapak itu.

Mengapa bisa demikian? Ya, karena jalan itu telah diretas dan selalu dilewati oleh tapak-tapak pejalan kaki. Awalnya mungkin bagi pemotong rumput di hutan tersebut akan kesulitan sebab amat lebat dan cukup menguras tenaga, hingga akhirnya jalan setapak bisa tercipta dan selalu dilewati dengan mudah karena bersih dari rumput liar.

Begitu pula dengan menghafalkan Al-Qur’an bagi kita yang Moody, awalnya mungkin akan kesulitan. Tapi, bukankah Allah yang telah menjamin kemudahan?

Maka dari itu yuk kita bahas bagaimana cara mengatasi Moody dan metode menghafalkan Al-Qur’an seperti apa sih, yang cocok untuk kaum Moody-an?


Tips Mengatasi Moody

1. Pahami Hati

Sahabat, siapa yang akan benar-benar mengetahui hati kita jika bukan kita sendiri dan Allah Swt. Jangan sampai kita selalu ingin dimengerti orang lain atas sifat kita yang cukup freak ini. Hihi.. Jangan egois! Ingat loh, dunia tidak hanya berporos padamu saja (kalau kata NKCTHI :D)

Jika kita mengetahui bahwa diri kita sedang tidak enak hati, yuk pahami hati kita sendiri dan cari jalan keluar agar bisa terobati lagi. Apalagi, menghafal Al-Qur’an ini bukan soal kepintaran saja, melainkan keikhlasan dan ketulusan hati. Yuk beresin dulu hatinya!

2. Cari Aktivitas Yang Bisa Mengembalikan Semangat

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengambalikan semangat dan motivasinya. Maka, setelah memahami hati dan diri, kita harus tahu solusi seperti apa yang bisa ampuh membuat kita kembali bersemangat dalam melakukan aktivitas.

Hati-hati jadi berlarut dalam mood yang negatif dan berujung mager alias malas gerak. Sayang sekali loh kesempatan waktu yang terbuang sia-sia. Nah, ada yang suka jalan-jalan agar mood nya baik, ada yang suka bersih-bersih rumah hingga curhat di buku diary yang melapangkan hati. Pokoknya, cari cara kita sendiri agar bisa kembali bersemangat, ya.

3. Minta Izin Pada Allah

Hah, minta izin pada Allah? Izin apakah itu? Nah, Sahabat.. Al-Qur’an ini adalah mukjizat paling besar yang Allah turunkan. Didalamnya berisi kisah, nasihat, petunjuk, rahmat dan bahkan obat untuk penyakit. Allah Yang Maha Memiliki segala sesuatu di dunia ini juga Maha Menggenggam Hati hamba-Nya. Maka, kita sebagai salah satu ummat Nabi Muhammad Saw hendaknya memohon pada Allah agar Al-Qur’an dapat masuk ke dalam hati kita sebagaimana Allah berfirman:

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Ankabut : 49)


Tips Menghafal Untuk Kaum Moody

1. Cari Waktu Yang Paling Baik Untuk Menghafal

Untuk kita kaum Moody, selain perlu mengetahui kondisi yang pas untuk menghafal bagi hati kita (ciee) perlu kita cari waktu yang dianjurkan juga untuk menghafal, diantaranya ialah

a. Sepertiga Malam
b. Ba’da Shubuh
c. Sebelum tidur
d. Ba’da Maghrib

Waktu-waktu tersebut selain merupakan anjuran dari Allah dan Rasulullah, menurut penelitian otak sedang dalam masa yang paling baik untuk menerima respon karena masih fresh. Sehingga proses meghafal akan berlangsung optimal.

2. Baca Makna Ayat yang Dihafal

Sebelum menghafal, alangkah lebih baik jika kita membaca makna setiap ayat yang akan kita hafal. Hal ini bertujuan agar kita dapat lebih mengikat hafalan secara pemahaman dan proses alur kisah di ayat tersebut yang memudahkan kita dalam merangkai ayat yang dihafal. Selain itu, membaca makna ayat juga bermanfaat untuk menambah wawasan kita dalam memahami Al-Qur’an sehingga mudah-mudahan akan bertambah keimanan kita setelah bertambahnya hafalan Al-Qur’an kita. InsyaaAllah.

3. Ulangi Ayat yang Dihafal minimal 20x

Practice makes right, repetition makes perfect. Begitu kata pepatah. Maka latihan dan pengulangan adalah dua hal yang tidak boleh dipisahkan dalam melakukan sesuatu termasuk menghafalkan Al-Qur’an. Jika kita fikir menghafal lagu itu mudah ketika kita mendengarnya berkali-kali, maka Al-Qur’an ini justru harus lebih mudah bagi kita sebagai ummat Islam. Apalagi setiap hurufnya memiliki 10 nilai kebaikan yang apabila kita ulang berkali-kali akan menghasilkan pahala yang tiada terkira. Subhanallah.

4. Muraja’ah (Ulang) Hafalan Agar Tidak Hilang

Sahabat, Al-Qur’an sesungguhnya akan menjaga kita dari segala bentuk maksiat apabila kita mau menjaga Al-Qur’an dalam hidup kita, termasuk menjaga hafalan Al-Qur’an itu sendiri. Ulanglah hafalan kita secara berkala di setiap hari nya agar tetap terjaga dalam ingatan kita, dan mudah-mudahan Al-Qur’an akan menjadi syafa’at bagi kita di Yaumil Akhir. Aamiin

Winni Alawiyah
Bandung, 24 Januari 2020 15.38 WIB