Daftar Progam HAQIN

Uzair Anak Allah? Bagaimana Kisahnya?

Ilustrasi Gambar

Alkisah, Dahulu ada seorang sholeh yang melewati sebuah negeri yang tak berpenghuni karena telah runtuh setelah melewati kehancuran Nebukadnezar. Lalu seorang yang sholeh itu berkata “Bagaimanakah Keajaiban Ilmu Allah akan menghidupkan negeri ini kembali setelah runtuh”. Dengan kuasaNya Allah menidurkan ia hingga 100 tahun lamanya. Hal ini disebutkan dalam Al Quran, hamba yang di maksud ialah Uzair. Pendapat yang masyhur mengatakan ia adalah nabi yang diutus kepada Bani Israel, adapula yang mengatakan ia adalah pemuka bani Israel yang hidup sebelum kelahiran Nabi Isa AS.

Allah berfirman: 

اَوۡ كَالَّذِىۡ مَرَّ عَلٰى قَرۡيَةٍ وَّ هِىَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوۡشِهَا ‌ۚ قَالَ اَنّٰى يُحۡىٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعۡدَ مَوۡتِهَا ‌ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ‌ؕ قَالَ كَمۡ لَبِثۡتَ‌ؕ قَالَ لَبِثۡتُ يَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٍ‌ؕ قَالَ بَلۡ لَّبِثۡتَ مِائَةَ عَامٍ فَانۡظُرۡ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمۡ يَتَسَنَّهۡ‌ۚ وَانْظُرۡ اِلٰى حِمَارِكَ وَلِنَجۡعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ‌ وَانْظُرۡ اِلَى الۡعِظَامِ كَيۡفَ نُـنۡشِزُهَا ثُمَّ نَكۡسُوۡهَا لَحۡمًا ‌ؕ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعۡلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ

 "Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?" 

Qadarullah Allah mematikan Uzair dan menghidupkannya kembali. Lalu Allah bertanya kepada Uzair “Berapa lama engkau tinggal disini?” ia menjawab “Aku tinggal disini sehari atau setengah hari” “Tidak! Kau disini telah tinggal selama 100 tahun, lihat makanan dan minumanmu belum ada yang berubah tetapi hewan keledaimu telah menjadi tulang belulang”. Lihat bagaimana Kami menyusunnya kembali setelah ia menjadi tulang belulang, ketika ia menyaksikannya sendiri lalu ia berkata “Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” Q.S Al Baqarah 1: 259.

Kemudian Uzair pergi menemui keluarganya yang masih hidup dan masyarakat setempat. Dengan menunggangi keledai ia bergegas menuju rumahnya yang telah lama ia tinggalkan. Lalu ia bertemu dengan seorang wanita tua yang berusia 120 tahun, Uzair bertanya “Apakah pemilik rumah itu adalah Uzair?” “Iya” jawab wanita tersebut dan juga wanita itu mengatakan bahwa Uzair talh dilupakan oleh orang orang. Dengan keyakinan Uzair meyakinkan kepada wanita tersebut bahwa dirinya adalah Uzair yang telah lama hilang. Wanita itu lalu menyampaikan kepada orang banyak bahwa Uzair telah kembali pulang. Tak lama kemudian seorang lelaki datang menemuinya, yang tak lain adalah anaknya sendiri yang sudah berusia 118 tahun. Ketika Allah menidurkan Uzair anaknya masih berusia 18 tahun. Lalu anaknya menyatakan bahwa ayahnya mempunyai 2 tanda kelahiran diantara kedua bahunya. Uzair langsung menunjukkan tanda yang ia miliki, dan ternyata sama dengan apa yang dijelaskan anaknnya tadi.

Kaum Musyrik menganggap Uzair adalah anak Allah, disebutkan dalam Al Quran bahwasanya mereka sangat telah melampui batas karena menyebut Uzair anak Allah. Kaum Yahudi juga menyebutnya sebagai Izra dan dianggap sebagai pahlawan karena telah menulis kitab Taurat (Salinan). Di zaman itu tidak ada lagi Kitab Taurat karena Kitab Taurat seluruhnya telah di bakar oleh Raja Bukhtunasar.

Mereka membujuk agar Uzair memberikan mereka satu satunya Salinan Kitab Taurat yang telah lama di sembunyikan oleh ayahnya Uzair yaitu, Sarukha.

Maka mereka meminta Uzair mengeluarkan satu-satunya salinan Taurat yang disembunyikan oleh ayahnya sendiri bernama Sarukha. Ketika Nabi Uzair mengeluarkan salinan Kitab  Taurat dari suatu tempat yang di sembunyikan oleh ayahnya. Ketika ia menemukan Kitab itu terlihat kertasnya sudah rapuh dan berserak. Di depan hadapan orang orang Yahudi, Uzair bingung bagaimana ia dapat menulis Kitab taurat yang sudah tidak bisa dibaca seutuhnya lagi. Secara tiba tiba ada 2 bintang jatuh dari langit yang membuat dadanya tersentak. Dan ajaib dengan kejadian tersebut membuka ingatannya.

Kemudian Uzair menulis kembali Kitab Taurat itu. Ada dua sebab Kaum Yahudi menyebut Uzair anak Allah, pertama menyaksikan langsung kejadian turunnya 2 bintang dari langit yang mereka kira itu pertanda bahwa naik nya derajat Uzair menjadi anak Allah. Kedua kaum Yahudi takjub dengan Nabi Uzair yang bisa menulis kitab Taurat hanya dengan ingatannya. Pendapat yang berlebihan inilah kaum Yahudi pun mendapat laknat Allah SWT.

Di sebutkan dalam salah satu tafsir bahwa Uzair hidup sekitar 457 SM. Uzair adalah pendiri suatu oraganisasi besar, seorang pengarang ulung, dan juga rajin dalam mengumpulkan naskah kitab suci di berbagai daerah. Dia juga menulis hal yang terkait dengan peredaran matahari. Selama hidupnya, ia dianggap sebagai masa kejayaan agama Yahudi, karena dialah seorang penyair syariat Taurat yang terkemuka, menghidupkan syariat tersebut kembali sesudah sekian lama dilupakan orang. 

Karena itu kaum Yahudi menganggapnya sebagai hamba suci yang lebih dekat kepada Allah. Bahkan sebagian dari mereka yang fanatik menganggap dan memanggilnya dengan "anak Allah". Meskipun hanya sebagian kaum Yahudi yang berkeyakinan seperti itu tetapi tidak ada yang membantahnya maupun mengingkarinya mengingkarinya. Allah mengutuk mereka karena tidak mau kembali ke akidah tauhid bahwa Allah itu Esa.