Daftar Progam HAQIN

Tips Menjaga Hafalan Al-Qur’an Versi Santri Haqin

Santri Hafizh Quran Indonesia

Khatam Al-Qur’an bukanlah akhir dari perjuangan, namun justru itu adalah langkah awal menuju perjuangan yang sebenarnya. Banyak yang mengatakan bahwa Murajaah tidak segampang disaat Ziyadah (menambah hafalan). 

Di Fase Murajaah nyatanya akan lebih banyak cobaan yang akan dihadapinya. Dari cobaan hawa nafsu terhadap gadget, merasa malas untuk membuka Al-Qur’an, sibuk dengan urusan pribadinya, terbuai oleh kesenangan dunia.

Namun ada satu hal yang sangat berpengaruh negatif disaat telah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 Juz, yakni ia merasa ‘Sombong’. Hal ini tidak bisa dipungkiri adanya, karena sebagian besar dari mereka merasakan hal tersebut.

Akibatnya mereka enggan membuka Al-Qur’an karena merasa dirinya sudah hafal betul. Tidak sedikit orang yang ingin dirinya di panggil dengan sebutan Hafizh/Hafizhah. Mereka menginginkan pujian dari mahluk yang tidak ada bandingannya jika dibandingkan dengan pahala yang diberikan Allah ketika ia berjuang untuk menghafal Al-Qur’an.

Mengiris hati pada kenyataannya, ketika seorang Hafizh/Hafizhah dihapus pahala perjuangan menghafalnya karena sombong dan haus akan pujian. Padahal pujian tersebut tidak ada apa apanya di banding besarnya perjuangan mereka ketika menghafal.

Nah bagaimana sih cara mencegah itu semua? Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika sudah mempunyai hafalan Al-Qur’an? Bagaimana cara Murajaah yang tepat? Yuk baca sampai akhir!

1. Hafalan Dibaca Saat Sholat 

Santri Menjadi Ima

Waktu terbaik Murajaah adalah saat sholat wajib maupun sunnah. karena pada saat itu perasaan dan pikiran hati kita terhubung dengan Allah Subhanahuwata'ala. Jadi kita bisa lebih fokus. Muraja‘ah pada waktu salat akan menambah daya ingat.

2. Produktifitas Waktu

Ilustrasi 

Pastinya semua orang mempunyai urusan urusan pribadi laiinya selain Murajaah. Maka dari itu disini kita harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin, agar dimana aktifitas kesehariannya dijalani namun tidak lupa akan waktu Murajaahnya.

Usaha membuat To Do List setiap harinya agar waktu yang dijalaninya berjalan secara teratur dan tertib. Utamakan waktu Murajaah di awal, karena biasanya jika menaruh waktu Murajaah di akhir kegiatan akan lalai. Kenapa? Karena dirinya merasa cape, lelah dan malas untuk melakukan kegiatan lainnya.

3. Murajaah Disertai Pendengar

Hal tersebut biasa di sebut dengan Tasmi’. Dimana yang menerima setorannya di sebut Mutasmi”. Biasanya ketika Murajaah pribadi banyak beberapa kesalahan yang tidak disadari karena tidak ada yang menegur dan memberitahunya, sehingga akan banyak kata yang hilang atau tertinggal diingatannya. Oleh karena itu, Murajaah sangat dianjurkan disertai pendengar seperti teman atau guru.

4. Biasakan Tilawah

Tilawah Bersama

Disaat seorang Hafizh/Hafizhah sudah memiliki hafalan Al-Qur-an banyak ataupun sedikit alangkah baiknya untuk sering Tilawah Al-Qur’an. Karena biasanya ketika semakin sering kita menTilawahkan Al-Qur’an semakin kuat juga ingatan kita dan tak hanya itu, bahkan bisa jadi posisi ayat, letak surah, dan nomor ayat bisa dihafal hanya dengan sering Tilawah.

5. Ikhlas dan Memperbanyak Beribadah

Ilustrasi

Selain kita melakukan segala ikhtiar, kita juga tidak boleh lupa untuk selalu beribadah dan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Pada hakikatnya hanya kehendak Allah yang mengizinkan kita bisa sampai di titik yang teman teman rasakan saat ini, karena itu dengan memperbanyak kita mengingat Allah maka semakin besar juga ucapan rasa Syukur kita kepada Allah SWT.

Nah gitu teman teman tips tips dari kami, semoga bermanfaat ya guys!