![]() |
Muhammad Gofar |
“Baru dua pekan di HAQIN, saya hampir mundur. Tapi satu telepon dari ibu, mengubah segalanya.”
Namanya Muhammad Gofar. Pemuda asal Bandung ini dulunya dikenal sangat pendiam dan pemalu. Tapi siapa sangka, dari sosok yang nyaris mundur di minggu ke-2 program karantina, kini ia menjelma jadi Hafizh 30 Juz, aktif kuliah, berkarya di dunia media, dan memimpin studio kreatif miliknya sendiri — Hantam Studio.
“Saat itu banyak teman yang mundur, dan saya pun ingin ikut keluar. Tapi ketika saya telepon ibu, beliau justru bilang, ‘Gofar tetap di HAQIN ya.’ Padahal biasanya beliau selalu bilang ‘terserah Gofar.’ Dan itu pertama kalinya beliau minta saya bertahan. Saya turuti. Dan keputusan itu jadi titik balik hidup saya.”
Tumbuh Lewat Tantangan
Tak mudah bertahan dalam program karantina Al-Qur’an. Tapi justru dari HAQIN, Gofar menemukan kekuatan yang tak pernah ia duga. Salah satu pencapaian yang ia kenang: mentasmi’kan 15 juz dalam sekali duduk. Bahkan ia juga mulai berani tampil di depan umum.
Salah satu sosok penting dalam perjalanannya adalah Ustadz Razas. Beliaulah yang pertama kali melihat potensi Gofar dan terus mendorongnya untuk berkembang.
“Dulu saya dijuluki ‘orang paling pemalu se-Jabar’ oleh Ustadz Razas. Tapi sekarang alhamdulillah saya sering dipercaya jadi MC di berbagai acara, termasuk tabligh akbar dan pernikahan. Ustadz Razas sangat berperan besar dalam perkembangan saya.”
Kuliah, Berkarya, dan Mengabdi Sekaligus
Selain aktif sebagai civitas HAQIN dan CEO Hantam Studio, Gofar juga saat ini sedang menempuh kuliah di UIN. Dengan jadwal yang padat, ia tetap berkomitmen membagi waktu antara akademik, dunia kerja, dan kontribusinya di lingkungan HAQIN.
“Kuncinya ada di komitmen. Kalau ada jadwal yang bentrok, saya utamakan kegiatan HAQIN. Kuliah saya selesaikan di malam hari atau waktu-waktu luang. Alhamdulillah, dosen-dosen di UIN juga banyak memberi kelonggaran ketika saya harus absen karena kegiatan dakwah atau program santri.”
Kemampuan manajemen waktunya inilah yang membuatnya tetap produktif di tiga peran besar yang ia jalani: santri pengabdi, pelajar, dan pengusaha.
Lebih dari Sekadar Pesantren
Gofar mengakui, sebelum masuk HAQIN, ia tak pernah membayangkan akan terlibat dalam dunia pendidikan atau pesantren. Tapi ternyata, HAQIN tidak hanya membentuk penghafal, tapi juga melatih leadership, kreativitas, dan jiwa mandiri.
“Banyak orang bilang lulusan pesantren paling banter jadi guru ngaji. Tapi di HAQIN, saya bisa membuktikan bahwa kita bisa lebih dari itu. Kita bisa jadi apapun, dengan Qur’an sebagai fondasi.”
Pesan Gofar untuk Anak Muda
“Kalau bisa start lebih cepat, kenapa ditunda?” kata Gofar.
Menurutnya, banyak pemuda ragu untuk melangkah karena merasa belum siap. Tapi semakin cepat seseorang mengambil keputusan besar, semakin cepat pula kesuksesan datang.
“Kalau Allah tetapkan kamu sukses di usia 40, tapi kamu baru mulai bergerak di umur 30, ya tinggal 10 tahun waktumu. Tapi kalau kamu mulai dari sekarang? Kamu akan sampai lebih cepat.”
Kini, Gofar bukan hanya alumni HAQIN. Ia adalah inspirasi. Pemuda keren yang membuktikan: Hafizh Qur’an juga bisa berkarya, memimpin, kuliah, dan menginspirasi banyak jiwa.
Hafizh Quran Indonesia membuka penerimaan Santri Angkatan ke-16 melalui program Karantina Tahfizh 30 Juz selama 6 bulan.
Siap menjadi bagian dari perubahan besar dalam hidupmu?
Informasi dan pendaftaran: haqin.site/google
Hubungi: 0821-2728-4462
MY-