Selasa, 27 Mei 2025 – Hafizh Quran Indonesia (HAQIN) kembali menggelar kegiatan imtihan sebagai bagian dari tahapan penting dalam proses karantina tahfizh. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri Angkatan 15 yang telah menyelesaikan fase tilawah, yaitu fase pengulangan bacaan Al-Qur’an sebanyak 40 kali.
Bertempat di Masjid Nurul Iman dan asrama HAQIN, imtihan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan santri dalam memasuki fase berikutnya, yaitu ziyadah—fase dimana santri akan di haruskan setoran minimal 10 hafalan baru per hari. Imtihan juga menjadi tolak ukur pemahaman, kefasihan, dan kualitas bacaan santri setelah melewati masa tilawah yang intensif.
Kegiatan ini melibatkan para musyrif dan musyrifah tahfizh sebagai penguji. Setiap santri diuji dalam empat komponen utama: pra ziyadah, fashohah (kefasihan bacaan), pengetahuan tajwid, dan tasmi’ (penyampaian hafalan secara lisan). Untuk dapat melanjutkan ke fase ziyadah, santri harus meraih nilai minimal 80 pada setiap aspek. Bagi yang belum memenuhi standar tersebut, akan dijadwalkan untuk mengikuti sesi remedial.
Suasana pelaksanaan imtihan berlangsung cukup menegangkan. Beberapa santri tampak gugup ketika diuji, namun banyak juga yang menunjukkan persiapan matang dan kepercayaan diri tinggi. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengikuti setiap tahapan program.
“Imtihan ini penting untuk memastikan bahwa santri benar-benar siap melangkah ke fase berikutnya, tidak hanya secara hafalan tapi juga dari sisi kualitas bacaan dan pemahaman,” ujar salah satu musyrifah penguji.
Imtihan dari fase tilawah ke ziyadah menjadi momen penting dalam proses pembinaan santri. Selain sebagai evaluasi, kegiatan ini juga membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab—dua bekal utama dalam menghafal Al-Qur’an secara maksimal.
Ingin menjadi bagian dari perjalanan mulia ini?
Pendaftaran Santri Angkatan 16 Hafizh Quran Indonesia kini telah dibuka!
Bergabunglah dalam program karantina 30 Juz intensif dan terarah.
Daftar sekarang melalui: haqin.id/daftar